![]() |
Tali: Inilah tali nilon yang digunakan oleh Omi Satriadi (28) tahun untuk mengakhiri hidupnya, Kamis (20/03) |
SELONG, Halamankita.com - Entah setan apa yang merasuki Omi Satriadi (28) tahun, sehingga memilih mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri dengan tali nilon.
Warga Dusun Gubuk Baret, Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, ditemukan pertama kali oleh ibunya Kamis siang (20/03) sekira pukul 14.00 Wita.
Kapolres Lombok Timur, melalui Kasi Humas, AKP Nikolas Osman, mengamini kejadian itu. Korban yang berstatus pelajar atau mahasiswa ini, ucapnya, ditemukan tergantung dengan tali nilon yang terikat pada kayu plafon kamarnya.
Peristiwa tragis ini terangnya, pertama kali diketahui oleh ibunya, Sumaini 59 tahun, yang baru pulang dari rumah sekitar pukul 14.00 Wita.
"Saat memasuki kamar anaknya, ia terkejut mendapati korban dalam keadaan tergantung," terangnya.
Dalam keadaan panik, ibu korba segera memanggil, Hensy Suryani (43), tak lain adalah bibi dari Omi yang tinggal bersebelahan. Warga yang berdatangan kemudian membantu menurunkan korban, namun nyawanya sudah tidak tertolong.
Dikatakannya, tim kepolisian dari Polres Lombok Timur, termasuk Kanit Reskrim dan tim INAFIS, segera menuju lokasi setelah mendapat laporan dari warga.
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat mengeluhkan masalah keuangan. Uang yang dipinjam ke seseorang tak kunjung dikembalikan.
Dugaan sementara, hal ini menjadi salah satu faktor yang memicu korban mengakhiri hidupnya.
"Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai takdir," kata Nikolas. (r1)